Lahir dari kepercayaan orang cina, beberapa orang jepang mengenal
kepercayaan bahwa karakter seseorang akan dapat diuraikan dengan melalui
ketentuan dari hari seseorang dilahirkan. Nama-nama hari ditulis dengan
huruf kanji yang menggambarkan unsur-unsur alam.
日 = Nichi = Matahari (Hari Minggu)
月 = Getsu = Bulan (Hari Senin)
火 = Ka = Api (Hari Selasa)
水 = Sui = Air (Hari Rabu)
木 = Moku = Kayu (Hari Kamis)
金 = Kin = Tembaga/Emas (Hari Jumat)
土 = Do = Tanah (Hari Sabtu)
Kesimpulan yang didapatkan tentang karakter seseorang yang lahir berdasarkan hari.
Minggu, berkarakter seperti matahari, selalu memancarkan
cahaya. Memberikan penerangan kepada setiap orang, bisa berupa ide,
motivasi, memelopori suatu gagasan dan lain-lain. Namun matahari akan
hilang sinarnya di kala mendung atau malam datang. Itu berarti karakter
ini menunjukkan, bila sekali kegagalan datang maka ia akan cepat
menyerah dengan mencari gagasan lain sehingga mereka akan melakukan hal
lain, padahal pekerjaan yang sebelumnya belum selesai. [dalam pribahasa Sunda dikenal dengan sebutan hejo tihang]
Senin, berkarakter seperti bulan, bersahaja, menyukai
keindahan dan keunikan, tenang, mampu membiaskan cahaya saat kegelapan
datang. Namun di sisi lain, mereka pemurung, memendam sesuatu tanpa
keterbukaan, cepat sedih, perasa, serta banyak pertimbangan.
Selasa, berkarakter seperti api, menggebu-gebu,
optimistis, berkemauan keras, tegas dalam aturan dan disiplin yang kuat,
taktis dalam strategi. Di sisi lain, mereka cenderung arogan dan sukar
menerima pendapat orang lain secara terbuka.
Rabu, berkarakter seperti air, tenang, mampu mengikuti
irama kehidupan, fleksibel, diakui oleh banyak kawan, disegani lawan,
berwawasan luas. Namun di sisi lain, mereka tidak fokus terhadap
sesuatu, terkadang kurang peka dan mudah terjebak akan sesuatu.
Kamis berkarakter seperti kayu, sebagai pelindung,
pengayom, tumpuan setiap orang, berwibawa, karismatik, bijaksana. Di
sisi lain, mereka senang di puji, mudah terhasut, kurang teguh dalam
pendirian, dan kurang percaya diri.
Jumat berkarakter seperti tembaga atau emas, senang
keindahan, keteraturan dan kerapihan, kreatif dan inovatif, produktif
berkarya dalam kesendirian, pemikir dan idealis. Di sisi lain, mereka
pemalu dan penyendiri, perasa, mudah tersinggung tapi tidak terbuka.
Sabtu berkarakter seperti tanah, menjadi tumpuan setiap
orang, taktis dalam bertindak, berpikiran rasional, tidak mudah
menyerah, bersikap dewasa dalam setiap tindakan. Namun, mereka kurang
menghargai pendapat orang lain, terkadang bertindak tanpa pikir panjang
dan mudah terpengaruh.
Begitulah ceritanya, tetapi semua karakter akan terkendali seiring bertambahnya ilmu dan pengalaman seseorang.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar